Jumat, 08 Januari 2010

Proteksi USB Flash Drive Data dari Virus/Trojan di Host Computer

Proteksi USB Flash Drive Data dari Virus/Trojan di Host Computer

How To Protect USB Removable Drive Data from the Infected Host Computer

Jaman sekarang jamannya Kewaspadaan dan Kehati-hatian karena Sekarang jamannya Kejahatan dalam berbagai bentuk makin merajalela dan canggih.

Malware Phobia, mungkin unofficial terminology itu bisa saya katakan sebagai penggambaran kondisi kekinian kejiwaan masyarakat pengguna komputer publik atau jaringan (non-stand-alone computer). Kenapa? Karena makin banyak saja orang di seluruh dunia termasuk rekanan mengeluh sedih dan stress karena Flash Disk-nya atau External HardDisk-nya terinfeksi Virus/Trojan setelah dicolokkan pada Slot USB sebuah Host Computer yang sudah terinfeksi. Saya sendiri pun dulu beberapa kali jadi victim seperti mereka :( .

Di bawah ini ada beberapa Tips/Kiat “How To Protect USB Removable Drive Data from the Infected Host Computer” yang sebenarnya sudah cukup basi, tapi tetap perlu diulas dan makin dijabarkan aplikasinya, karena entah kenapa hingga tulisan ini dibuat ternyata masih banyak di kalangan masyarakat pengguna komputer yang belum menyadarinya atau mempedulikannya, sehingga korban penginfeksian malware semacam virus komputer bukannya berkurang, tapi makin bertambah, hal ini lebih disebabkan oleh faktor ketidaktahuan dan/atau kecerobohan pengguna komputer sendiri serta faktor perkembangan pesat Malware dunia termasuk virus-virus buatan orang Indonesia sendiri yang kian hari jumlahnya makin banyak.

Tips ini lebih bersifat Optional, jadi Anda bisa memilih sesuai keinginan/kecocokan Anda sendiri.

OPSI 1 : Buang UFD (USB Flash Drive) Konvensional, Ganti dengan U3 Smart Drive

U3_Smart_Drive_Toshiba_4GB_1.jpg

OPSI 1 merupakan pengamanan UFD secara fisik guna pencegahan Malware masuk ke dalam UFD.

U3 Smart Drive adalah Next Generation UFD yang sudah diintegrasikan dengan Portable Software Launcher beserta Panel Launchernya. Dengan U3 Smart, Anda bisa install Portable AntiVirus dan AntiSpy U3 Edition yang akan otomatis menScan keberadaan Threats/Malwares seperti Virus,`Trojan,`Spyware,`Adware,`dll. pada Host Computer begitu Anda mencolokkan U3 Smart Drive Anda pada Host Computer tersebut guna proteksi U3 Smart Drive Anda agar tidak terinfeksi Threats/Malwares.

Kebetulan saya memakai U3 Toshiba Smart Drive 2 GB yang di dalamnya saya install Portable avast! AntiVirus U3 Edition, dan begitu ada Threats dari Malware yang terdeteksi oleh avast, AntiVirus ini akan memberitahukan kepada pengguna U3 Smart Drive untuk Eject U3 Smart Drive-nya sebagai langkah pencegahan penginfeksian Malware dari infected host computer atau Anda bisa tetap colokkan U3 Smart Drive Anda dan Anda bisa menghapus detected Threats secara manual dengan Portable avast! AntiVirus U3 Edition.

avast!_U3_Host_Scanning_screenshot.jpg

Sebagai Tambahan, U3 Smart Drive memiliki fitur keamanan berupa LogIn Panel, jadi, di atas kertas, setelah Anda pasang Password Anda, hanya yang tahu Password Andalah yang bisa mengakses Konten dari U3 Smart Drive Anda. Catatan: Anda Bisa juga gunakan berbagai macam Next Generation UFD yang sudah terintegrasi dengan sistem keamanan seperti IronKey, dll.

OPSI 2 : Gunakan Software Pelindung File dan Folder seperti “Folder Lock”

Folder_Lock.jpg

OPSI 2 merupakan pengamanan Folder dan File pada UFD dari serangan Malware yang sudah masuk ke dalam UFD.

Folder Lock” adalah sebuah software Proteksi Data yang sederhana tapi canggih dan cantik interface-nya. Oleh Pembuatnya, Folder Lock diKlaim sebagai Anti-Intruder/Malware dimana Folder dan File di dalamnya yang diproteksi tidak akan terlihat dan tersentuh baik oleh User lain maupun oleh Malware walau melalui media DOS-Prompt atau DOS SAFE MODE sekalipun, ataupun melalui file viewer/file browser dari OS lain sekalipun. Dengan “Folder Lock“, Anda bisa menyembunyikan dan mengunci Folder beserta isinya yang ada di dalam UFD Anda guna mencegah penginfeksian Malware terhebat apapun (hingga tulisan ini dibuat). Program ini menggunakan tiga jenis penguncian Data: Lock (Simply Hide), Scramble, atau Encrypt with AES 256-Bit. Folder Lock bisa dipakai sebagai software pengaman data untuk Desktop PC/Notebook/Portable Storage Media.

Proteksi “Folder Lock” memang hebat, terbukti ketika saya uji coba menginjeksikan sebuah virus pada UFD saya, dan kemudian setelah proses scanning dengan dua AntiVirus terkemuka, semua data pada UFD saya dinyatakan terinfeksi, dan tidak ada Report yang menyebutkan ataupun menampilkan satupun dari semua nama file yang terproteksi, dengan kata lain, hanya File-File yang terproteksi saja yang tidak terinfeksi. Terbukti setelah Virus dibersihkan oleh AV, file-file yang terproteksi masih sehat walafiat ketika saya buka. Sampai tulisan ini dibuat “Folder Lock” versi terakhir adalah v.5.7.5 yang makin compatible terhadap Windows Vista. Meski dari sekian banyak File dan Folder Hider di jagad raya ini, saya menganggap Folder Lock salah satu yang terbaik dari banyak kriteria penilaian, namun begitu, pada Folder Lock versi sebelum Vista Ready (entah sampai versi berapa), Sayangnya, data yang terproteksi di luar dugaan bisa tampak terlihat oleh Norton Commander dan algoritma proteksi password yang cukup lemah mudah sekali dicerna dari dalam Windows Registry Database. Mudah-mudahan pada versi-versi mendatang, masalah ini sudah di-Patched oleh pihak Vendor, sehingga tidak kedahuluan Virus/Hacker.

Langkah Proteksi (Tips dan Trik Pemakaian Folder Lock bisa dibaca di sini):

  1. Install “Folder Lock” pada PC Anda
  2. Setelah proses instalasi selesai, Klik tombol “Lock”, lalu Pilih dan Klik tombol “Move To, terakhir, Pilih dan Klik UFD Anda pada optional target window. “Move To” tidak berarti memindah instalasi program, tapi mengkopikan instalasi program ke target UFD yang Anda pilih agar Anda bisa menjalankannya langsung secara Portable dari UFD Anda.
  3. Terakhir, tinggal Main Kunci-Kuncian Data. Anda bisa mengunci Data pada UFD Anda langsung dari eksekusi file folderlock.exe di dalam UFD Anda atau dari dalam PC Anda, sama saja. Sebagai Catatan: Password pada UFD sama dengan pada PC Anda, dan bilamana file eksekutor (folderlock.exe) yang ada di dalam UFD Anda terhapus atau terinfeksi Virus, maka jalankan saja dari PC Anda untuk proses Lock/Unlock Folder & File atau jalankan dari UFD Anda dengan mengcopykan folderlock.exe pada PC ke UFD Anda terlebih dahulu.

Download Folder Lock Terbaru Versi Trial atau Order Full Version melalui
Folder Lock Official Website
di http://www.newsoftwares.net/folderlock

OPSI 3 : Gunakan Software “TrueCrypt”

TrueCrypt_Main_Window_Thumb.jpg

TrueCrypt_Password_Protection_Thumb.jpg

OPSI 3 merupakan pengamanan File di dalam UFD dari serangan Spyware yang sudah masuk ke dalam UFD. Sehingga ,dalam hal ini, File Anda yang terproteksi lebih sulit atau hampir mustahil ditampilkan secara real time visual remote Program ini sangat canggih, yang mungkin satu-satunya Program Proteksi Data di dunia dengan Double Security Layer Protection, dalam artian, Anda bisa membuat Protected Virtual Drive (sebagai first security layer) yang di dalamnya bisa Anda tambahkan “Hidden Volume” (sebagai second security layer) sebelum proses pemformatan Virtual Drive dilakukan. Sebagai Informasi, “Hidden Volume” dibangun dengan trik konfigurasi partisi pada physical drive yang dibuat sebagai antisipasi bila dalam situasi/kondisi dimana, misal, Anda terpaksa memberitahukan Password Anda kepada orang lain yang memaksa Anda menyebutkan Password Anda dengan ancaman kekerasan. Anda bisa memberitahukan Password Anda tersebut tanpa harus membuka “Hidden Volume”. Orang yang memaksa Anda tersebut hanya akan bisa melihat kode atau data rahasia Anda yang telah Anda palsukan, dan Ia kemungkinan besar tidak akan pernah mengira keberadaan “Hidden Volume” yang berisi kode atau data rahasia Anda yang sebenarnya.

Seperti pada PC, Software PengEnkripsi Data berlisensi Free – Open Source ini bisa diaplikasikan pada UFD Anda untuk pengamanan data.

Fitur yang ditawarkan “TrueCrypt“:

  1. Proteksi Data dengan Password, dalam hal ini Data di dalam UFD Anda,
  2. Algoritma Proteksi yang handal yang bila dioptimalkan bisa sangat mengecilkan kemungkinan untuk di-crack/dijebol,
  3. Terdapat Dua Opsi Proteksi Data — Encrypted Single File sebagai Protected Files Container dan Protected Virtual Drive pada Psychical Drive, dalam hal ini physical Drive UFD Anda, yang terproteksi melalui teknik mount/dismount virtual disk.
  4. Pada Pembuatan Virtual Drive terdapat Opsi pembuatan Hidden Volume sebagai Double Layer Protection.

Langkah Proteksi:

  1. Install “TrueCrypt” pada PC, Pastikan Ada ruang kososng (space) yang cukup bagi pembuatan Virtual Drive-nya,
  2. Setelah Instalasi selesai, Copykan file “TrueCrypt Format.exe”, “TrueCrypt.exe” dan “truecrypt.sys” ke dalam UFD Anda,
  3. Jalankan/Klik Ganda file “TrueCrypt Format.exe”,
  4. Pilih “Create Standard TrueCrypt Volume”, lalu Klik “Next”,
  5. Tentukan Nama File yang akan Anda gunakan sebagai Virtual Drive secara bebas (misal E:MyVolume), lalu Klik “Next”,
  6. Pilih Algoritma Enkripsinya, Defaultnya AES 256-Bit, tapi Anda bisa pilih sesuka Anda, lalu Klik “Next”,
  7. Anda tentukan berapa besar File yang akan Anda gunakan sebagai Virtual Drive (media penyimpanan virtual), lalu Klik “Next”,
  8. Setelah mengisikan Password untuk Virtual Drive baru Anda, Klik “Next”,
  9. Klik “Format” untuk mulai proses Pemformatan Virtual Drive Anda (Proses ini BUKAN Format UFD Anda),
  10. Setelah Proses Format selesai, Virtual Drive baru Anda telah selesai dibuat, lalu, terakhir Klik “Exit” untuk keluar.
  11. Untuk melihat Virtual Drive Anda, Klik Ganda/Eksekusi file “TrueCrypt.exe”
  12. Klik “Select File”, pilih nama File yang telah Anda buat sebagai Virtual Drive (misal E:MyVolume), lalu Klik “Mount”
  13. Masukkan Valid Password Anda untuk menjalankan proses mounting Virtual Drive Anda,
  14. Setelah Virtual Drive Anda yang telah menjadi sebuah “Logical Disk”terbuka, Copy File-File sembarang milik Anda yang akan Anda proteksi ke dalam File Virtual Drive Anda .
  15. Setelah Proses Copy selesai, Eject Virtual Drive Anda dengan mengklik tombol “Dismount” setelah Anda Klik Ganda icon TrueCrypt pada Taskbar.

Sebagai Catatan: Sayangnya, bila Anda menggunakan Single File untuk Anda jadikan sebagai Protected Files Container (sebagai Locker untuk mewadahi/tempat perlidungan data-data yang diproteksi), File tersebut bisa dengan mudah terhapus/dihapus dan tidak ada jaminan bebas serangan/infeksi Malware.

Download TrueCrypt Terbaru di SINI
TrueCrypt Official Website di http://www.truecrypt.org

Bila Anda ingin benar-benar mencegah virus masuk ke UFD Anda, saran saya Gunakan kombinasi Opsi 1 & 2 atau Opsi 1 & 3 atau cukup Opsi 3 saja.

Tapi Yang paling berhasil dalam pencegahan virus masuk ke UFD Anda adalah JANGAN PAKAI UFD ANDA :) (Yang ini JOKE).

Tips Tambahan:
Menurut pengalaman penulis bahwa file-file yang tidak terlindungi dan tidak terkompresi (uncompressed)-lah yang seringkali menjadi sasaran empuk penyerangan malware yang mungkin saja masih menjadi tren pola penyerangan virus hingga tulisan ini dibuat. Seringkali yang dijadikan sebagai target utama penyerangan/penginfeksian Virus adalah file-file pada yang berupa dokumen/database (doc/xls/db/pdf, dan lainnya) serta file-file yang berupa executable files (exe/bat/com/inf/dan lainnya) yang pada umumnya dalam kondisi tidak terlindungi dan tidak terkompresi (uncompressed). Oleh karena itu, ada baiknya bila membiasakan untuk mengemas file-file Anda dalam format kompresi (Zip/RAR/yang lainnya). Penulis seringkali mendapati sembarang file di dalam kompresi tersebut relatif ’sedikit lebih tahan serangan’ virus daripada file-file yang terbuka tak terindungi oleh container apapun. Walaupun secara teknik file yang terkompresi sekalipun sebenarnya tetap relatif mudah terinfeksi Virus juga, namun filosofinya “memakai jaket lebih bisa mencegah sakit masuk angin” :) . Yang jelas Ini hanya tren pola dan teknik penyerangan virus serta masalah teknik virus programming saja.

Tips di atas hanyalah sebagian teknik pengamanan USB Removable Drives. Anda bisa mengaplikasikan teknik-teknik lain baik secara manual maupun dengan menggunakan updated third-party security programs yang informasi atau program instalasinya bisa Anda dapatkan dari media internet.

Informasi Pendukung:
Empat Trik Sederhana Mengamankan File dan Folder Dari Serangan Virus
Referensi Penggunaan Alt-Codes (UsefulShortcuts – PDF)

Semoga Bermanfaat
Salam

Menyembunyikan Drive pada My Computer Via Registry

Menyembunyikan Drive pada My Computer Via Registry

Berikut ini adalah tips dan trik Pengamanan Drive dengan cara menyembunyikannya melalui Edit Windows Registry tanpa bantuan Tool Software apapun. Dengan teknik ini Anda bisa menyembunyikan sebuah Drive atau Banyak Drive, baik itu Physical Drive(s) maupun Virtual Drive(s):

A. CARA I
- Manual Editing Windows Registry -
1. Buka Windows Registry Editor dengan ketik “regedit” atau “regedt32″ (tanpa tanda kutip) pada Menu Run
2. Menuju Key Path: HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
3. Buat Value Key:
Value Name: NoDrives
Data Type: DWORD Value
Data:
Pada data bisa Anda isi dengan drive yang ingin Anda sembunyikan. Adapun nilainya adalah:
A: 1, B: 2, C: 4, D: 8, E: 16, F: 32, G: 64, H: 128, I: 256, J: 512, K: 1024, L: 2048, M: 4096, N: 8192, O: 16384, P: 32768, Q: 65536, R: 131072, S: 262144, T: 524288, U: 1048576, V: 2097152, W: 4194304, X: 8388608, Y: 16777216, Z: 33554432, ALL: 67108863

Keterangan:
1. Alphabets di atas merupakan Drive Letters.
2. ALL berarti Semua Drive Letters (Semua Drive)

B. CARA II
- Membuat Registry Entry Files –
Buat File Teks menggunakan Notepad atau Teks Editor lain,
(1) Sebagai misal Anda ingin menyembunyikan “Drive A”, maka ketik:

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoDrives”=dword:00000001

(2) Sebagai misal Anda ingin menyembunyikan “Drive D”, maka ketik:

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoDrives”=dword:00000008

(3) Sebagai misal Anda ingin menyembunyikan “Drive A” dan Drive D”, maka ketik:

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoDrives”=dword:00000009

Setelah Anda ketik, Lalu Anda simpan sebagai Registry Entry Files dengan ekstensi .reg, misalnya “Hide_Drive_A.reg” atau “Hide_Drive_D.reg” atau “Hide_Drive_A_&_D.reg”
Kemudian Klik Ganda File tersebut, atau Klik Kanan File tersebut yang diikuti Klik “Merge” untuk memasukkan File tersebut ke dalam Windows Registry Database.

Terakhir, Untuk CARA I maupun CARA II, diperlukan Restart Windows untuk melihat efek penyembunyian Drive(s) atau aktivasi penyembunyian Drive(s).

CATATAN:
Sebagai penunjang keamanan yang lebih baik, teknik penguncian Drive tersebut di atas sebaiknya disertai dengan Teknik Penguncian file regedit.exe/regedt32.exe untuk memBlokir Akses dan Modifikasi Windows Registry Editor (Disable Regedit), walaupun teknik proteksi registry editor ini juga masih relatif mudah dibongkar. Namun masih lebih baik daripada tidak sama sekali.

Semoga Bermanfaat
Salam

Membuat Anti Virus AutoRun dari Flash Disk

Membuat Anti Virus AutoRun dari Flash Disk

PCMAV_AutoRun_USB.jpg

Jengkel dengan Virus yang otomatis menginfeksi Flash Disk Anda saat Anda colokkan USB Flash Disk Anda ke port komputer yang terinfeksi virus?
Bagaimana tidak kita akali saja dengan Membuat Anti Virus AutoRun dari USB Removable Drive semacam Flash Disk?
Seringkali Virus akan membuat file “autorun.inf” yang ber-attribute file hidden dan system (dan/atau bisa juga termasuk file virus/trojan – server) begitu Anda memasangkan Flask Disk yang dijadikan target penginfeksian virus ataupun target pengintipan aktivitas user atau pencurian data user dengan Trojan.
file autorun.inf inilah command atau pemicu tereksekusinya file induk dan library virus/trojan yang sudah bersarang di komputer lokal atau jaringan tempat Flash Disk Anda berinteraksi dan berhubungan langsung.

Bila Anda pengguna OS Windows, seperti kita ketahui, Versi Windows sebelum generasi Windows Vista (termasuk Windows Windows XP), secara default tidak mengijinkan proses “AutoRun” executable files dari media USB Removable Drives seperti External Hardisk ataupun Flash Drive/Flash Disk (kecuali dari media cakram digital) yang kemungkinan besar ditujukan untuk kepentingan keamanan. Windows hanya mengijinkan proses “AutoPlay” media saja seperti AutoPlay Movie/Music dari DVD atau command seperti Open/View file melalui windows explorernya.
Untungnya (dari faktor kemudahan) sekaligus sayangnya (dari faktor keamanan), Windows Vista secara default telah memperkenankan proses “AutoRun” dilangsungkan dengan dafault opsi yang bisa Anda pilih secara permanen.

Lalu bagaimana mengakali Windows XP agar bisa mengijinkan proses “AutoRun” executable files dari removable drives seperti External Hardisk maupun Flash Disk?
Di bawah ini Penulis sampaikan teknis pembuatan AutoRun AntiVirus pada Flash Disk.

LANGKAH I – Download ANtiVirus yang bersifat Portable
Kenapa harus Portable? Karena tujuan dari pembuatan AutoRun File dari Flash juga bersifat portable, jadi program rujukan, dalam hal ini Anti Virus, bisa dijalankan langsung dari Flash Drive tanpa diperlukan instalasi.
Anda bisa menggunakan ANSAV (Ansav.exe – jangan ANSAV Security Guard) atau PCMAV (PCMAV-CLN.EXE – Jangan PCMAV-RTP.EXE)
Masukkan file Anti Virus Portable (plus file library pendukungnya – bila ada) tersebut ke dalam Flash Disk Anda. Dalam contoh kali ini, untuk mempermudah, letakkan saja di Root Flash Disk Anda tanpa perlu Anda masukkan ke dalam folder.

LANGKAH II – Pembuatan AutoRun Dari Flash Disk
Ada 2 (dua) opsi yang bisa Anda pilih:

  1. Menggunakan bantuan software orang lain, atau
  2. Menggunakan bantuan tangan Anda sendiri

1. Menggunakan bantuan software orang lain
Nomor ini tidak akan menjadi bahan pembicaraan inti pada Artikel ini.
Namun bila Anda menghendaki, Penulis merekomendasikan Anda untuk menggunakan aplikasi bernama APO USB AutoRun yang sangat bagus dan berkualitas, berfungsi dengan baik pada Windows XP SP2, berukuran file kecil, dan gratis lagi.
APO AutoRun USB akan membuat service bernama autorunusb.exe yang berjalan di background sebagai detektor yang bertugas memindai file autorun.inf pada root removable drive dan mendeteksi semua executable files pada media removable drive serta akan mencocokkan executable files tersebut dengan file name dan path file yang dirujuk oleh file autorun.inf tersebut.
Yang penulis heran dari software ini, APO tetap akan melakukan scan pada seluruh executable files yang ada pada media removable drives.
Namun, walau efeknya sedikit memperlambat kinerja komputer, proses scanning tersebut Penulis cermati dan rasakan sangat bermanfaat juga untuk memindai keberadaan Virus pada Removable Drives yang belum sempat terdeteksi oleh AntiVirus yang aktif di komputer. Begitu proses scanning menemukan suatu executable files atau script yang dianggap sebagai malware oleh AntiVirus tersebut, maka akan memicu (trigger) notifikasi dari AntiVirus bahwa telah ditemukan threat (virus).
Sayangnya APO AutoRun USB harus Anda install dulu sebelum Anda bisa mengaplikasikan AutoRun dari flash disk. Untungnya APO AutoRun USB juga telah menyertakan instalasi untuk keperluan portable plus autorun.inf builder.

2. Menggunakan bantuan tangan Anda sendiri
Teknik yang bisa Anda lakukan adalah pertama-tama dengan sedikit mengubah struktur HEX pada Windows Registry.

Bila sebelumnya atau secara default Windows tidak mengijinkan proses “AutoRun” dari USB Flash Disk, maka Registry-nya seperti ini:

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoDriveTypeAutoRun”=dword:00000095

Agar Windows bisa mengijinkan proses “AutoRun” dari USB Flash Disk, maka ubah Registrynya menjadi:

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoDriveTypeAutoRun”=dword:00000091

Anda bisa mengCopy Registry Lines tersebut, lalu Anda simpan sebagai (misal): “AutoRun_Removable_Media_Enable.reg” untuk Anda Klik kanan dan Merge (gabungkan) dengan Windows Registry Database.

Setelah Anda berhasil memasukkan Registry Entry Files ke dalam Windows Registry Database, maka pekerjaan Anda yang terakhir adalah membuat file “autorun.inf” yang berfungsi sebagai Command dengan rujukan ke File Anti Virus yang telah Anda download dan masukkan ke dalam Flash Disk Anda (pada Langkah I)
Dalam contoh ini, Penulis menggunakan PC Media Anti Virus PCMAV-CLN.EXE yang filenamenya telah Penulis ubah menjadi PCM4V-CL34N32.EXE guna menghindari pendeteksian Virus yang dimungkinkan akan memblokir PCMAV-CLN.EXE.
Maka file “autorun.inf” PCMAV menjadi seperti ini:

PC Media Anti Virus
[AutoRun]
open=PCM4V-CL34N32.EXE
icon=PCMAV.ICO
shellexecute=PCM4V-CL34N32.EXE
shell\Scan Virus\command=PCM4V-CL34N32.EXE
shell=Scan Virus

Salin baris-baris INF tersebut, dan simpan sebagai .INF file dengan nama “autorun.inf” (tanpa tanda kutip), kemudian letakkan file “autorun.inf” tersebut pada Root Flash Disk Anda.

KETERANGAN

  • Untuk file ICON dari PCMAV, Penulis extract dari file PCMAV-CLN.EXE, yang mana ICON file tersebut juga ditempatkan pada Root Flash Disk. Anda bisa menghilangkan/menghapus baris “icon=PCMAV.ICO” yang digunakan untuk memunculkan ICON File PCMAV sebagai Icon penanda Flash Disk seperti pada screenshot di atas. Baris rujukan ICON ini tidak mempengaruhi proses AutoRun. Namun bila Anda menginginkan PCMAV ICON tersebut, Anda bisa mendownloadnya dengan klik link ini.
  • Baris-baris INF tersebut bisa Anda modifikasi sesuai selera tulisan Anda, yang penting path file Anda tidak salah; file tujuan Anda rujuk secara relatif.
  • Jangan Lupa, untuk menghindari terhapusnya file dengan begitu mudahnya, sebaiknya sembunyikan saja File Anti Virus berserta library file pendukungnya (bila ada) maupun file “autorun.inf”nya dengan mengeset File Attributnya dengan “hidden” dan bila perlu “system”. Satu rekomendasikan lagi, alangkah baiknya, semua File tersebut Set File Attributenya menjadi “Read Only” agar, secara sederhana, tidak bisa termodifikasi.

Untuk keperluan setting modifikasi File Attribute terbut Anda bisa melakukannya dengan Select All files yang akan disembunyikan, lalu klik kanan file-file tersebut, pilik dan klik “properties”, dan beri tanda centang pada check box “hidden. Sedang untuk set menjadi “system”, Anda bisa menggunakan Windows ATTRIB.EXE di lingkungan kerja DOS atau Anda bisa juga menggunakan Attribute Changer yang berlingkungan kerja GUI. Q = Lho, katanya ga pake tool ya? A = untuk mudahnya, gunakan Attribute Changer bila ATTRIB.EXE dirusak/dihapus Virus/Admin dan Anda malas untuk extract dari Windows CAB.

Semoga bermanfaat
Salam

philip